Prolog Kampanye Duta Autis : Autism Isn't a Joke


Kelas                 : LC01
Lecturer Code     : D2709
Lecturer Name    : Christofora Megawati T
Ketua Anggota    : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota              :  > Naufal Ariq Ramadhan
                                > Dimas Ackyl Mohamad
                                > Christian Gilbert
                                > Rifa Mulya Saputra
                                > Reynaldo Winata


Persiapan
          Materi dipresentasikan dalam bentuk Powerpoint, isi dalam materi tersebut berupa sedikit teori tentang autisme, dampak, video tentang autisme sampai penyandang autisme yang berprestasi. Kami mengatur durasi presentasi kurang lebih 45 - 60 menit, dimana sepertiga dari durasi kami gunakan untuk presentasi, lalu sisanya kami melakukan diskusi dan sharing pengalaman tentang autisme.

Pembagian Role
> Rifa, Ackyl, dan Yang Yang bertugas dalam presentasi, diskusi maupun kegiatan pembuatan selogan
> Gilbert bertugas dalam mengatur durasi kegiatan, Moderator, dan mengontrol slide
> Naufal bertugas dalam dokumentasi kegiatan seperti mem-foto keadaan, murid, dan foto bersama
> Reynaldo bertugas dalam dokumentasi kecil serta pembagian Pin serta sticker selama kegiatan

Sekolah dan Pembagian Kelas
          Dikarenakan sekolah pertama (SMP Triguna) hanya memiliki +- 20 murid, kepala sekolah meminta kampanya diadakan di satu kelas saja. Berhubung TFI menyuruh untuk satu sekolah dua kelas, maka kami menjadikan sekolah kedua (SMK Triguna) untuk berkampanye di tiga kelas.

Pertemuan Pertama


Pertemuan Pertama

Kelas                     : LC01
Lecturer Code       : D2709
Lecturer Name      : Christofora Megawati T
Waktu                   : Jumat, 6 November 2015
Pukul                    : 09.00 - 09.45
Sekolah                 : SMP Triguna
Lokasi                   : Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah khusus ibukota Jakarta 12120
Jumlah Siswa        : +- 20
Hadir                     : +- 20
Ketua Anggota      : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota                 : > Naufal Ariq Ramadhan
                                 > Dimas Ackyl Mohamad
                                 > Christian Gilbert
                                 > Rifa Mulya Saputra
                                 > Reynaldo Winata
Anggota yang tidak hadir
                                 > -


           Dalam pertemuan pertama ini kita berkesempatan memberikan pengarahan tentang  “Autism Is Not A Joke” kepada anak-anak SMP Triguna. Kita sampai di SMP Triguna pada pukul 09:00 setelah menyapa Ibu Wakil Kepala Sekolah ternyata kami diharuskan menunggu siswa-siswi selesai berlatih upacara bendera.Jadi kami menunggu sampai jam 12:30 setelah siswa-siswi istirahat barulah mereka berkumpul ke ruangan kelas untuk mengikuti kegiatan dari kami.

           Diluar dugaan ternyata anak SMP Triguna sangat sedikit yaitu gabungan seluruh angkatan (smp kelas 7,8 & 9) hanya sekitar 20 Siswa/i. Tapi itu tidak mengubah niat kami untuk memberikan pengarahan kepada adik - adik kami agar tidak menyalahgunakan kata "Autis". Presentasi pun dimulai, kita mulai dengan perkenalan, salam sapa, sedikit candaan dan pertama - tama kita menanyakan kepada mereka “siapa yang pernah mengejek temannya dengan kata autis?” kelas pun ramai dan gaduh, banyak murid yang menunjuk temannya ada juga yang tertawa dan ada juga yang langsung ditunjuk, tentu saja itu hanya bercandaan khas anak sekolah tapi kita disini ditugaskan untuk menghentikan prilaku buruk ini.

           Setelah itu kamipun meminta kembali perhatian mereka dan menjelaskan bahwa menjelek - jelekan teman dengan kata Autis itu salah karena menyinggung perasaan orang yang menderitanya dan keluarga penderitanya.Kamipun lanjut dengan Presentasi, Rifa Mulya sebagai pembawa presentasipun mulai menjelaskan isi dari presentasi. Dimulai dari apa itu autis, penyebabnya, gejala, dan tingkah laku para penyandang autis. Kami pun terus menghimbau siswa - siswi  untuk mengembangkan rasa simpati mereka untuk peduli bukan hanya kepada anak penderita autis tapi juga sesamanya.

           Sebelum kami menutup presentasi, Ackyl, salah satu anggota kami berbagi pengalamannya tentang anak autis.Bahwa dia dan temannya pernah dihukum karena menjahili anak autis dengan mengunjungi panti Rehabilitasi anak-anak special. Setelah mendengar cerita kak Ackyl, murid pun mulai tersadar dan terbangun rasa simpatinya. Setelah itu kami memulai sesi Tanya jawab dan anak - anak di kelaspun dengan antusias memberikan pertanyaan. Setelah semua selesai dan kami telah Menutup Presentasi. Kami meminta kepada para murid berkumpul untuk foto kenag-kenangan yang bisa dilihat di bawah halaman ini.

Kesimpulan
          Pertemuan kali ini berjalan lancer tanpa hambatan dan berlangsung tertib dan rapi. Siswa-siswi berlaku aktif dalam membantu kelancaran presentasi ini. Tapi ini baru pertemuan awal dan kami harus mengakui kemungkinan adanya kesalahan pada penyampaian kami dan kami harus terus berimprovisasi agar dapat memberikan penyuluhan yang lebih baik untuk adik-adik disini.




Form Evaluasi

Pertemuan Kedua


Pertemuan Kedua

Kelas                     : LC01
Lecturer Code       : D2709
Lecturer Name      : Christofora Megawati T
Waktu                   : Senin, 9 November 2015
Pukul                    : 11.00-11.45
Sekolah                 : SMK Triguna
Lokasi                   : Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah khusus ibukota Jakarta 12120
Jumlah Siswa        : +- 20
Hadir                     : +- 20
Ketua Anggota      : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota                 : > Naufal Ariq Ramadhan
                                 > Dimas Ackyl Mohamad
                                 > Christian Gilbert
                                 > Rifa Mulya Saputra
                                 > Reynaldo Winata
Anggota yang tidak hadir
                                 > -


          Dalam pertemuan ke 2 di kegiatan kampanye "Autism Is Not A Joke" kali ini kita bersama murid - murid SMK Triguna akan membahas lebih dalam tentang autisme. Kegiatan presentasi berlangsung tidak terlalu lama karena murid - murid SMK bias dibilang sudah bias memahami garis besar tentang autisme, jadi kami hanya menjelaskan apa saja yang mereka belum tahu atau pahami mengenai autisme. Setelah selesai sesi presentasi, lalu kami menjalankan sesi sharing atau sesi dimana kami berinteraksi spontan dengan murid yang berhubungan dengan autisme.

          Dalam sesi sharing ini siswa cukup antusias dalam mendengar maupun menceritakan pengalaman mereka terhadap autisme. Suasana pun cukup kondusif dikarenakan murid menjaga tatab tertib mereka selama kegiatan, dan tidak lupa guru BK senantiasa turut ikut serta dalam sesi sharing pengalaman dikarenakan guru sudah terbiasa menghadapi murid - murid yang memiliki kebiasaan berbeda.

          Dalam kegiatan kali ini, kami menyimpulkan bahwa hasil dari pertemuan kedua kali ini cukup baik, dikarenakan kami dapat menyampaikan presentasi yang baik dan jelas, serta sesi sharing yang tidak membosankan sehingga murid dapat mencerna dengan lebih mudah serta murid tidak terasa bosan akan kegiatan yang kami jalani. Untuk kekurangan yang mungkin kita temui hanyalah beberapa slide dengan font-size kecil sehingga membuat murid sedikit terganggu untuk melihat bacaan dalam slide.

          Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kegiatan ini dengan adanya dorongan dan penegasan yang positif bias meminimalisir adanya tindakan ejekan untuk para penyandang autisme. Kelas ini bias jadi contohnya, sebelum mereka memahami autisme, mereka menganggap kata "autis" itu biasa saja, namun setelah apa yang mereka dapat dari kegiatan ini, mereka dapat memahami jika ejekan seperti itu tidak baik, karena di Dunia ini tidak hanya satu orang saja yang menyandang autisme, melainkan sangat banyak. Jika anda mengejek seseorang dengan kata "autis' berarti mereka tidak hanya mengek orang itu, melainkan seluruh penyandang "Autisme"




Form Evaluasi


Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga

Kelas                     : LC01
Lecturer Code       : D2709
Lecturer Name      : Christofora Megawati T
Waktu                   : Selasa, 10 November 2015
Pukul                    : 11.00 - 11.45
Sekolah                 : SMK Triguna
Lokasi                   : Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah khusus ibukota Jakarta 12120
Jumlah Siswa        : +- 20
Hadir                     : +- 20
Ketua Anggota      : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota                 : > Naufal Ariq Ramadhan
                                 > Dimas Ackyl Mohamad
                                 > Christian Gilbert
                                 > Rifa Mulya Saputra
                                 > Reynaldo Winata
Anggota yang tidak hadir
                                 > -


   Dalam pertemuan ketiga ini ada salah satu murid dari kelas tersebut memiliki sifat yang berbeda. Mereka bersaudara kembar, teman sekelas mereka sering mengejeknya dengan kata "Autis" dikarenakan mereka tidak mau bergaul atau bersosialisasi dengan murid lain. Menurut kami perilaku murid lain kepada saudara kembar ini sangatlah tidak pantas. Dikarenakan dihadapan kami, mereka tidak malu dalam hal mengejek teman satu kelas sendiri.

   Menurut kami mereka berdua bukanlah penyandang autis, namun mereka hanya memiliki sedikit sifat anti social yang dimana mereka enggan memiliki kemauan untuk bersosialisasi dengan individu lain. Disaat mereka menanyakan (murid dan guru) apakah dia autis, itu bukanlah permasalahan kami, sangatlah kasar menurut kami untuk menjawab pertanyaan tersebut.

   Menurut kami, kelas ini adalah kelas yang paling tidak kondusif. Ada satu orang murid yang tidak bisa berhenti bicara (ngeselin), serta seluruh kelas mengejek saudara kembar tersebut. Sangat tidak nyaman untuk berkampanye di kelas ini karena mereka semua memfokuskan untuk mengejek saudara kembar tersebut.

Kesimpulan
   Kesimpulan yang dapat kami ambil pada pertemuan ketiga ini adalah perlu adanya dorongan yang keras dan penegasan dari guru dari murid yang lebih untuk murid kelas ini, kita tidak bisa melakukan kegiatan dengan baik dikarenakan sebagian kelas lebih focus dengan candaannya terhadap dua murid kembar tersebut yang menyangkut tentang autisme. Jika tidak adanya himbauan yang tegas, dua murid kembar tersebut bisa menjadi bahan olok-olokan selama mereka masih satu kelas dengan teman yang suka mengejek mereka. 



Form Evaluasi




Pertemuan Keempat


Pertemuan Keempat

Kelas                     : LC01
Lecturer Code       : D2709
Lecturer Name      : Christofora Megawati T
Waktu                   : Selasa, 10 November 2015
Pukul                    : 02.00 - 02.45
Sekolah                 : SMK Triguna
Lokasi                   : Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah khusus ibukota Jakarta 12120
Jumlah Siswa        : +- 20
Hadir                     : +- 20
Ketua Anggota      : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota                 : > Naufal Ariq Ramadhan
                                 > Dimas Ackyl Mohamad
                                 > Christian Gilbert
                                 > Rifa Mulya Saputra
                                 > Reynaldo Winata
Anggota yang tidak hadir
                                 > -



   Pada pertemuan keempat ini, Rifa dan Naufal shalat dan kami pun maju terlebih dahulu. Dikarenakan kami tidak ingin untuk pulang terlalu sore agar tidak terkena macet maka kami memulai duluan kampanye ini tanpa mereka.


   Di pertemuan keempat ini saya (Dimas Ackyl) yang melalukan kampanye tanpa menggunakan power point, saya merasa tidak perlu lagi menggunakan power point. Dengan cukup menjabarkan definisi singkat, pengalaman dan pendapat mereka menurut saya sudah cukup. Menurut saya kelas ini paling menarik karena saya bisa berbicara dengan lancar dan mereka mendengarkannya dengan baik.

   Suasana kelas begitu teratur karena kita mendapatkan kelas 3 yang mungkin sudah lebih dewasa dari yang lain. Sekitar 15 menit menuju kampanye, Rifa dan Naufal pun masuk kedalam kelas.
15 menit terakhir kita pun melakukan apa yang sudah jadi tradisi, yaitu menyuruh mereka untuk menulis slogan untuk autism. Dan yang menang akan mendapatkan pin dan atau stiker.

Kesimpulan
   Kesimpulan yang dapat kita uraikan dalam pertemuan terakhir kali ini adalah ini adalah pertemuan yang balik baik dari yang lain, dikarenakan kondisi kelas yang kondusif, murid yang tertib dan selalu mendengerkan presentasi yang membuat interaksi diantara kami dan murid lebih mudah sehingga kami tidak perlu menggunakan Slide PPT lagi dan lebih banyak melakukan diskusi dan menceritakan pengalaman tentang autism.



Form Evaluasi