Pertemuan Kedua


Pertemuan Kedua

Kelas                     : LC01
Lecturer Code       : D2709
Lecturer Name      : Christofora Megawati T
Waktu                   : Senin, 9 November 2015
Pukul                    : 11.00-11.45
Sekolah                 : SMK Triguna
Lokasi                   : Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah khusus ibukota Jakarta 12120
Jumlah Siswa        : +- 20
Hadir                     : +- 20
Ketua Anggota      : Naufal Ariq Ramadhan
Anggota                 : > Naufal Ariq Ramadhan
                                 > Dimas Ackyl Mohamad
                                 > Christian Gilbert
                                 > Rifa Mulya Saputra
                                 > Reynaldo Winata
Anggota yang tidak hadir
                                 > -


          Dalam pertemuan ke 2 di kegiatan kampanye "Autism Is Not A Joke" kali ini kita bersama murid - murid SMK Triguna akan membahas lebih dalam tentang autisme. Kegiatan presentasi berlangsung tidak terlalu lama karena murid - murid SMK bias dibilang sudah bias memahami garis besar tentang autisme, jadi kami hanya menjelaskan apa saja yang mereka belum tahu atau pahami mengenai autisme. Setelah selesai sesi presentasi, lalu kami menjalankan sesi sharing atau sesi dimana kami berinteraksi spontan dengan murid yang berhubungan dengan autisme.

          Dalam sesi sharing ini siswa cukup antusias dalam mendengar maupun menceritakan pengalaman mereka terhadap autisme. Suasana pun cukup kondusif dikarenakan murid menjaga tatab tertib mereka selama kegiatan, dan tidak lupa guru BK senantiasa turut ikut serta dalam sesi sharing pengalaman dikarenakan guru sudah terbiasa menghadapi murid - murid yang memiliki kebiasaan berbeda.

          Dalam kegiatan kali ini, kami menyimpulkan bahwa hasil dari pertemuan kedua kali ini cukup baik, dikarenakan kami dapat menyampaikan presentasi yang baik dan jelas, serta sesi sharing yang tidak membosankan sehingga murid dapat mencerna dengan lebih mudah serta murid tidak terasa bosan akan kegiatan yang kami jalani. Untuk kekurangan yang mungkin kita temui hanyalah beberapa slide dengan font-size kecil sehingga membuat murid sedikit terganggu untuk melihat bacaan dalam slide.

          Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kegiatan ini dengan adanya dorongan dan penegasan yang positif bias meminimalisir adanya tindakan ejekan untuk para penyandang autisme. Kelas ini bias jadi contohnya, sebelum mereka memahami autisme, mereka menganggap kata "autis" itu biasa saja, namun setelah apa yang mereka dapat dari kegiatan ini, mereka dapat memahami jika ejekan seperti itu tidak baik, karena di Dunia ini tidak hanya satu orang saja yang menyandang autisme, melainkan sangat banyak. Jika anda mengejek seseorang dengan kata "autis' berarti mereka tidak hanya mengek orang itu, melainkan seluruh penyandang "Autisme"




Form Evaluasi